Selasa, 02 Juni 2009

Menanam Pohon Jati

Kala itu di bulan januari, kebun di belakang rumahku ditanami pohon jati. Selain untuk memperindang kebun belakang rumah, kayu pohon jati dalam waktu -+ 20 tahun sudah dapat dipakai untuk membuat rumah. Menanam pohon jati tidak boleh sembarangan, namun ada aturannya seperti:

1.membeli benih yang sudah siap tanam
2. Menyiapkan lahan dan membersihkan lahan dari tanaman2 liar yang mengganggu
3. menggali tanah sedalam kurang lebih 30cm lalu tanam bibitnya
4. memberi pupuk perangsang untuk awal pertumbuhan
5. jarak penanaman antar bibit minimal 1.5 m agar hasilnya bagus
6. jati tidak perlu perawatan secara seksama, yang penting rajin membersihkan lokasi dari tanaman liar.
7. jangan lupa jg pupuk perangsang sampai kurang lebih 6 bulan pertama

Menanam pohon jati di kebun merupakan salah satu upaya untuk mengolah tanah yang semula tidak produktif menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi di masa mendatang atau dengan kata lain membangun asset untuk masa depan. Semula sebelum ditanami pohon jati, lahan tersebut sejak zaman nenek dulu ditanami pohon salak. Namun saat ini pohon salak sudah diganti dengan pohon jati.

Pohon jati ternyata memiliki banyak kegunaan, selain batangnya sudah sangat terkenal sebagai kayu bernilai tinggi, daun pohon jati bisa dijadikan bahan pembuat souvenir yang tidak kalah nilainya dengan kayu jati. Seperti menjadi kotak tissue, tempat pensil hingga jam dinding dan miniatur rumah. Daun jati yang digunakan untuk membuat souvenir unik ini adalah daun jati yang lebar dan tanpa lubang. Daun jati yang telah memenuhi persyaratan lalu di proses pengawetan dan pengerasan dan dipotong sesuai pola yang diinginkan. Usai proses pemotongan daun jati ditempelkan ke pola yang sudah dibentuk sebelumnya. Sedangkan untuk mempercantik tampilan daun jati, daun jati bisa dihias dengan pernak - pernik dari biji - bijian yang berwarna - warni. Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunya, sehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa divernis; apalagi bila dipakai di bawah naungan atap. Di dalam rumah, selain dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture, kayu jati digunakan pula dalam struktur bangunan. Rumah-rumah tradisional Jawa, seperti rumah joglo Jawa Tengah, menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya: tiang-tiang, rangka atap, hingga ke dinding-dinding berukir.

Tajuk pepohonan dalam hutan jati akan menyerap dan menguraikan zat-zat pencemar (polutan) dan cahaya yang berlebihan. Tajuk hutan itu pun melakukan proses fotosintesis yang menyerap karbondioksida dari udara dan melepaskan kembali oksigen dan uap air ke udara. Semua ini membantu menjaga kestabilan iklim di dalam dan sekitar hutan. Hutan jati pun ikut mendukung kesuburan tanah. Ini karena akar pepohonan dalam hutan jati tumbuh melebar dan mendalam. Pertumbuhan akar ini akan membantu menggemburkan tanah, sehingga memudahkan air dan udara masuk ke dalamnya. Tajuk (mahkota hijau) pepohonan dan tumbuhan bawah dalam hutan jati akan menghasilkan serasah, yaitu jatuhan ranting, buah, dan bunga dari tumbuhan yang menutupi permukaan tanah hutan. Serasah menjadi bahan dasar untuk menghasilkan humus tanah. Berbagai mikroorganisme hidup berlindung dan berkembang dalam serasah ini. Uniknya, mikroorganisme itu juga yang akan memakan dan mengurai serasah menjadi humus tanah. Serasah pun membantu meredam entakan air hujan sehingga melindungi tanah dari erosi oleh air.

Rabu, 27 Mei 2009

Perbedaan Antara Karbon Monoksida dan Karbon Dioksida serta Tanaman Yang Dapat Mengurangi Gas CO2 di Udara

Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.

Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersifat racun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor banyak senyawa karbon.

Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara tidak langsung dengan menaikkan konsentrasi metana dan ozon troposfer melalui reaksi kimia dengan konstituen atmosfer lainnya (misalnya radikal hidroksil OH-) yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadi karbon dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di atmosfer.

CO antropogenik dari emisi automobil dan industri memberikan kontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global. Di daerah perkotaan, karbon monoksida, bersama dengan aldehida, bereaksi secara fotokimia, meghasilkan radikal peroksi. Radikal peroksi bereaksi dengan nitrogen oksida dan meningkatkan rasio NO2 terhadap NO, sehingga mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi dengan ozon. Karbon monoksida juga merupakan konstituen dari asap rokok

Di kota-kota besar, sumber utama penghasil CO adalah kendaraan bermotor seperti mobil, truk, bus dan sepeda motor karena pembakaran BBM yang tidak sempurna b. CO dapat terbentuk secara alamiah maupun sebagai hasil sampingan kegiatan manusia. Dampak dari CO bervasiasi tergantung dari status kesehatan seseorang, antara lain dapat memperparah kelompok penderita gangguan jantung dan paru-paru, kelahiran premature dan berat badan bayi di bawah normal. Prosesnya Pada Tubuh yaitu CO menghalangi darah dalam menggangkut oksigen sehingga darah kekurangan oksigen dan jantung bekerja lebih berat Bila seseorang menghirup CO pada kadar tinggi dan waktu tertentu dapat menimbulkan pingsan, bahkan kematian.

Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (misalnya Coca Cola). Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat membahayakan kehidupan

Dampak karbon dioksida terhadap makhluk hidup baik didarat maupun di laut:
1.pada manusia, karbon dioksida dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, seperti:

1.asma
2.bronkitis
3.radang paru-paru,dll

2.pada hewan, karbon dioksida dapat menyebabkan plankton yang hidup di dalam laut akan mati dan juga dapat merusak terumbu karang, hal tersebut disebabkan karena pada saat air laut mengombak air akan menyerap oksigen yang ada di udara jika kadar oksigaen yang ada di udara lebih sedikit daripada karbon dioksida maka otomatis yang akan diserap oleh air adalah karbon dioksida, karbon dioksida ini dapat menyebabkan kadar keasaman laut meningkat hal itu menyebabkan plnkton yang ada di dlam laut mati dan juga dapat merusak terumbu karang padahal plankton sendiri merupakan produsen di dalam air laut jika plankton mati maka keseimbangan ekosistem yang ada di dalam laut akan rusak dan daur rantai makanan akan terhenti dn hasilnya akan membunuh semua makhluk hidup yang ada di dalam laut.


3.pada lingkungan, karbon dioksida dpat menyebabkan pemanasan global dan juga dpat merusak lapisan ozon dan karbon dioksida juga dapat menyebabkan kedua kutub lebih cepat meleleh sehingga hal tersebut dapat menyebabkan pwemukaan air laut semakin naik dan lama-kelamaan dapat menyapu daratan pada waktu terjadi pasang air laut.

Tanaman penghijau rumah dapat dibagi berdasarkan kemampuan pohon sebagai penyerap CO2 dan polutan udara serta kemampuan meredam kebisingan dan juga tanaman produktif, yaitu:

-Beringin (FicusBenyamina)
-Puring (codiaeuminteruptum)
-Sri rejeki(aglaonemacostatum)
-Aglaonema

-Palem kuning(pandanusutiis)
-Pisang-pisangan(Heliconia)
-Lidah mertua(sansevieratrifaciata-laurentii)
Lidah mertua sejak dahulu kala terkenal sebagai tanaman yang dapat menyerap CO2.

Senin, 25 Mei 2009

Membuat Air Minum Dari Air Asin Atau Payau

Menurut pengetahuan yang saya ketahui, ada dua metoda yang dapat diterapkan untuk mengolah air payau menjadi air minum: proses destilasi, dan proses osmosa balik.

Air bersih yang dihasilkan dari proses distilasi didapatkan dengan jalan melakukan penguapan terhadap air sumber / air baku. Cara ini efektif untuk menghilangkan garam yang menyebabkan rasa asin pada air. Ada dua cara sederhana dalam membuat alat distilasi air ini, yakni menggunakan panas buatan yang dihasilkan oleh kompor atau menggunakan osmosa balik.

Stove-top still merupakan model sederhana untuk alat distilasi dengan menggunakan kompor. Pertama-tama kompor memanaskan air yang ada sebuah belanga. Pemanasan tersebut akan menghasilkan uap panas yang akan dipakai untuk memanaskan belanga kedua yang berisi air sumber yang nantinya akan berisi air bersih. Pemanasan pada belanga kedua juga akan memicu munculnya uap air dari air sumber. Butiran-butiran uap air ini akan tertahan poleh membran plastik dan akhirnya akan jatuh pada wadah air bersih yang terletak ditengah-tengah belanga kedua.


Metoda kedua, proses osmosa balik yang merupakan kebalikan dari proses osmosa. Kalau air laut dan air tawar dipisahkan oleh membran yang semi permeable, maka air tawar akan menembus membran itu masuk ke air laut, sebaliknya air laut akan kesulitan untuk memasuki air tawar. Tapi kalau air laut tersebut diberi tekanan maka air tawar dari air laut akan mengalir ke air tawar. Pemberian tekanan yang memungkinkan mengalirnya air tawar dari air laut ini yang disebut osmosa balik. Tekanan yang diberikan pada proses ini sekitar 25 atmosfir dan sebagai membran digunakan lapisan film atau fiber dengan lubang halus.

Jadi dari sisi teknologi, tidaklah sulit untuk memproses air asin/payau menjadi air tawar, tapi yang jelas metoda memproses air asin/payau menjadi air tawar dengan membubuhkan bahan kimia tidak ada.

Sabtu, 23 Mei 2009

Upaya untuk Mengatasi Gas CO2 di Udara

Efek rumah kaca (Green-house effect) dikenal sebagai problem lingkungan global. “The Green-House Effect” adalah pemanasan global yang disebabkan oleh aktifitas manusia meliputi kegiatan-kegiatan industri yang menghasilkan / menggunakan Carbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Oksida (N2O), dan Chlor Flour Carbons – freons (CFC), dan kerabatnya. Emisi atau buangan gas-gas tersebut mengakibatkan kenaikan temperatur rata-rata bumi, perubahan kondisi iklim, memperpanjang musim kemarau, dan menaikkan level air laut. Sehingga harus diupayakan untuk mengurangi sekecil mungkin emisi gas-gas tersebut dengan berbagai cara, demi kelangsungan dan kelestarian hidup makhluk di bumi ini.

Pengaruh Gas CO2 di Udara Bebas (Atmosfer)

Atmosfer adalah lapisan udara yang meliputi bumi yang terdiri dari kurang lebih 20 macam gas. Kira-kira terdiri dari 80 % gas nitrogen dan 20 % oksigen, serta sejumlah kecil gas-gas lain misalnya karbondioksida yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh. Atmosfer juga mengandung air dalam bentuk uap (kabut) dan juga terdapat butir-butir debu. Manusia tidak dapat hidup di bumi tanpa atmosfer, karena manusia untuk hidup perlu oksigen. Atmosfer juga melindungi manusia dari sinar-sinar berbahaya yang dipancarkan oleh matahari, antara lain sinar infra merah. Atmosfer juga melindungi kita terhadap suhu yang terlalu panas dan terlalu dingin. Atmosfer terdiri dari lima lapisan, yakni lapisan troposfer (± 15 km di atas permukaan bumi, perubahan cuaca terjadi di sini), lapisan di atasnya adalah stratosfer (± 15 – 50 km, di mana ozon berada), kemudian lapisan mesosfer (50 – 80 km, lintasan roket berpenerbang), lalu termosfer (80 –240 km, di sini meteor melintas), dan lapisan eksosfer ( > 240 km, di mana astronot mengitari bumi).

Efek rumah kaca (The Green-House Effect) sekarang sudah menjadi issue yang mendunia atau diistilahkan sebagai problem lingkungan global. “The Green-House Effect” disebabkan oleh aktifitas manusia meliputi kegiatan-kegiatan industri yang menghasilkan ataupun menggunakan Carbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Oksida (N2O), dan Chlor Flour Carbons – freons (CFC), dan kerabatnya dalam proses produksi dan kegiatan sehari-hari. Misalnya dalam kegiatan pembakaran dari fuel gas, bio-fuel, refrigerasi, dan sebagainya.

Untuk mempertahankan atmosfer bersih dan langit biru, berikut ini beberapa cara untuk mengurangi emisi gas CO2 yaitu :

a. Melakukan konservasi dan effisiensi energi pada semua unit pabrik, meliputi proses maupun peralatan pabrik.

Tindakan yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi kinerja peralatan secara periodik serta mengoperasikan dan menjaga peralatan pabrik dalam kondisi efisien, dengan emisi sekecil mungkin.

b. Merealisasikan Pabrik yang masih belum / berhenti beroperasi, yang menggunakan / memanfaatkan gas CO2 sebagai bahan baku atau bahan pembantu.

c. Memanfaatkan gas CO2 yang tersisa misalnya untuk refrigerasi , dry ice, dsb-nya.

d. Mereduksi gas CO2 menjadi produk yang lebih bermanfaat, contohnya methanol.

Misalnya dengan metoda fotokatalitik, karena metoda ini tidak memerlukan reduktan H2, energi panas yang tinggi maupun tekanan tinggi. Reduksi fotokatalitik ini memakai TiO2 sebagai katalis semikonduktor, dan sinar ultra violet (UV) sebagai sumber energi fotonnya, dengan hasil akhir methanol dan carbon.

Selain itu disarankan untuk :

  1. Memasukkan gas CO2 sebagai polutan yang selalu dipantau (dimonitor) dan dilaporkan setiap perioda tertentu.
  2. Menanam tumbuhan hijau sebanyak mungkin sebagai pengkonsumsi gas CO2 di siang hari, sehingga jumlah gas CO2 dapat berkurang dari udara secara alamiah.

Sabtu, 21 Februari 2009

Pencemaran Lingkungan/Pencemaran Tanah

Pada saat ini kesadaran akan lingkungan yang bersih dan aman sudah meningkat. Masalah pencemaran sudah menarik banyak kalangan , mulai masyarakat lapisan bawah sampai pejabat tinggi pemerintah.

Pembangunan yang dilakukan secara besar-besaran di Indonesia membawa dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Pengaliran busa deterjen ke Laut Jawa akan membahayakan kehidupan ikan sampai ke laut Banda, pendangkalan bendungan air seperti Jati Luhur atau Karangkates, pengotoran udara kota-kota besar karena asap beracun pada kendaraan bermotor, pencemaran debu di Gresik, pencemaran sunagi-sungai besar yang mengaliri kota-kota yang merupakan sumber air, dan masih banyak lagi contoh kasus pencemaran karena ulah manusia.

Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.


Pencemar adalah suatu zat yang yang apabila di tempatkan di lingkungan berpengaruh jelek terhadap lingkungan. Lingkungan mempunyai penyimpangan akibat pencemar itu. Susunan air yang tercemar akan mempunyai komposisi lain daripada air normal. Seperti limbah detergent dari rumah tangga yang di buang di sungai, dapat membuat ikan-ikan mati.

Masalah pencemaran lingkungan saat ini di rasa semakin meningkat, terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya dan di kawasan industri. Pencemaran tidak hanya disebabkan oleh limbah industri saja, melainkan dapat berasal dari limbah rumah tangga, limbah pertanian. Namun yang paling berpengaruh adalah limbah yang berasal dari limbah industri, baik limbah yang berwujud padat, cair maupun gas.

Pencemaran lingkungan kadang tampak jelas di depan mata kita, seperti timbunan sampah di pasar, sesak napas karena menghirup asap knalpot. Tetapi kadang pencemaran itu kurang tampak seperti ion fosfat dalamlimbah pabrik adalah pencemar, namun bagi tumbuhan adalah rabuk yang baik.

Setiap pencemar berasal dari suatu sumber tertentu. Sumber ini penting, karena merupakan pilihan pertama untuk melenyapkan pencemaran itu. Setelah pencemar ini dibebaskan oleh sumber kemudian sampai pada penerima. Penerima inilah yang di penagaruhi oleh pencemar.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai pencemaran tanah saja.

Pencemaran Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Komposisi tanah bergantung pada proses pembentukannya, iklim, jenis tumbuhan, dan air. Pencemaran menyebabkan susu-tanah mengalami perubahan susunan, sehingga mengganggu kehidupan jasad yang hidup di dalam tanah maupun di permukaan.

Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini:
  1. Pencemaran secara langsung, misalnya menggunakan pupuk berlebihan, pemberian insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakan seperti plastik.
  2. Pencemaran melalui air. Air yang menandung bahan polutan akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.
  3. Pencemaran melalui udara. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar, akibatnya tanah juga ikut tercemar.
Penanganan Pencemaran Tanah
1.Pencemaran sampah

Penanganan sampah ialah mencegah timbulnya pencemaran , misalnya dengan cara penimbunan. Cara yang kedua adalah pengisuian tanah kesehatan dengan mengisi tanah berlegok dan kemudian mengisinya dengan tanah. Cara ketiga adalah dengan pencacahan. Limbah organik dimasukkan ke dalam alat penggiling sehingga menjadi kecil-kecil, dialirkan ke selokan hanyut ke tempat pengolahan lebih lanjut. Cara keempat adalah pengkomposan. yaitu pengolahan limbah untuk memperoleh kompos yang menyuburkan tanah. Cara ke lima adalah pembakaran dengan hasil gas dan residu. Cara keenam adalah dengan pirolisis yaitu mengolah limbah dengan proses dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengan pembakaran tidak sempurna atau suatu proses peruraian kimia isomerisasi, deoksigenisasi, denitrogenisasi.

2. Pencemaran tanah dengan pestisida, penanganannya ialah tidak menggunakannya. Cara ini terbaik hasilnya, tetapi hama tanaman mengakibatkan hasil produksi menurun.Cara yang dapat di tempuh:
  1. pengaturan jenis tanaman dan waktu menanam
  2. memilih varietas tanaman yang tahan hama
  3. menggunakan musuh alami untuk hama
  4. menggunakan hormon serangga
  5. memanfaatkan daya tarik seks untuk serangga
  6. pemandulan

Masalah pencemaran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga negara juga harus berpartisipasi untuk meminimalisir pengaruh pencemaran terhadap kehidupan kita